Latest Post

Ringkasan teori Kekuasaan,Leadership dan Motivasi Dan Analisis Gaya Kepemimpinan Tokoh-tokoh

| Sabtu, 15 Oktober 2016
Baca selengkapnya »


Pendahuluan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.
Kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Sesuatu yang menggerakan atau mendorong seseorang atau kelompok orang, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Teori
Pengertian Kekuasaan :
Para ahli mendefinisikan pengertian kekuasaan (power) antara lain sebagai berikut :
a.       R. Beirstedt; power as the ability to employ force
(Daya merupakan kemampuan untuk menggunakan kekuatan)
b.      M.F.Rogers; Power as the potential for influence
(Daya merupakan kesanggupan untuk mempengaruhi)
c.       Amitai Etzioni; power is the ability to induce or influence behavior
(Daya adalah kemampuan untuk membujuk atau mempengaruhi perilaku)
d.      Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diatas dikemukakan pengertian kekuasaan
(power) sebagai berikut;
-          Kekuasaan adalah kapasitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain kearah pencapai tujuan.
-          Kekuasaan adalah otoritas atau kekuatan untuk mempengaruhi perilaku individu atau kelompok dan sumber daya untuk mencapai tujuan.
Leadership
Gaya kepemimpinan atau perilaku kepemimpinan ( Leadership) seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai factor antaralain pendidikan ,pengalaman , kepribadian ,dan situasional.
Perilaku gaya kepemimpinan merupakan cara-cara berinteraksi seorang pemimpin dalam melakukan kegiatan pekerjaanya. Gaya bersikap dan gaya bertindak akan Nampak dari cara-cara pemimpin tersebut pada saat melakukan pekerjaan ,antara lain; cara memberikan perintah , cara memberikan tugas , cara berkomunikasi , cara memecahkan masalah cara membuat keputusan dan sebagainya.
Motivasi
Dalam psikologi umum,kita mengetahui bahwa motif merupakan suatu dorongan atau suatu kehendak yang mendasari munculnya suatu tingkah laku. Jadi, motivasi dapat diartikan sebagai suatu kekuatan atau tenaga pendorong untuk melakukan sesuatu hal atau menampilkan sesuatu perilaku tertentu.
KASUS
1.      KEKUASAAN
DPR memiliki kekuasaan untuk mengesahkan Rancangan undang-undang
2.      Leadership
Studi Kasus 3 Lurah Perempuan di Kota Yogyakarta
3.       Motivasi
Ketika saya berada dikampus, saya pernah merasakan rasa lapar dan haus. Ketika itu posisi saya hampir jam mata kuliah selesai,jadi saya tahankan rasa lapar dan haus tersebut. Begitu jam mata kuliah selesai,saya langsung terburu-buru untuk pulang kerumah. Sesampainya dirumah saya langsung terburu buru untuk makan. Setelah makan sayapun merasa kenyang.

Analisis
1.      Kekuasaan
DPR memiliki berbagai macam tugas,hak dan kewajiban. Salah satu kekuasaan dpr adalah mengesahkan Rancangan Undang undang
2.      Leadership
Dalam pandangan tradisional, perempuan diidentikkan dengan sosok yang lemah, halus dan emosional. Sementara laki-laki digambarkan sebagai sosok yang gagah, berani dan rasional. Pandangan ini telah memposisikan perempuan sebagai makhluk yang seolah-olah harus dilindungi dan senantiasa bergantung pada kaum laki-laki.    Akibatnya, jarang sekali perempuan untuk bisa tampil menjadi pemimpin, karena mereka tersisihkan oleh dominasi laki-laki
3.      Motivasi
Rasa lapar mendorong untuk cepat sampai dirumah. Terdapat dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi.                Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup
                                               




Kekuasaan (power) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk menurut pada kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. kekuasaan mencakup kemampuan untuk memerintah (agar yang diperintah patuh) dan juga memberikan keputusan keputusan yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tindakan tindakan pihak lainnya.


Leadership adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan.

Motivasi adalah sebuah konsep dalam psikologi yang telah didiskusikan dalam waktu yang cukup panjang sekitar satu abad, tapi motivasi masih sulit untuk didefinisikan. Motivasi, secara umum didefinisikan sebagai dorongan internal yang mendorong seseorang untuk melakukan perilaku tertentu. Dari satu perspektif, hal ini dilakukan dengan arah, intensitas, dan ketekunan (terus menerus dilakukan) atas perilaku sepanjang waktu. Dari perspektif lainnya motivasi berfokus pada hasrat atau keinginan untuk mendapatkan suatu tujuan, dimana motivasi diperoleh dari keinginan, kebutuhan, atau hasrat seseorang.



  1. Presiden Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia ini adalah seorang orator ulung yang mampu membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang populis, bertemperamen meledak-ledak, dan menyukai keindahan.
Gaya kepemimpinan beliau berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari Negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan fanatic. Sifat kepemimpinan yang menonjol adalah penuh percaya diri, penuh daya tarik, inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta melepas ketergantungan dari Negara-negara Barat.

  1. Presiden Soeharto
Pemimpin kedua Indonesia ini merupakan pemimpin yang mempunyai visi dan misi, serta target jangka pendek dan jangka panjang yang jelas. Mahir dalam strategi, details dan panda dalam menggunakan kesempatan. Pembawaannya formal dan tidak hangat dalam bergaul.
Gaya kepemimpinan Presiden Soeharto merupakan gabungan dari proaktif-ekstratif dengan adaptif-antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang jauh ke depan dan sadar akan langkah penyesuaian.

3.      Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden ke-enam ini presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Sosoknya demokratis, menghargai pendapat, tetapi selalu defensive terhadap kritik. Pembawaan SBY yang karena dibesarkan dalam lingkungan tentara dan ia juga berlatar belakang tentara, tampak agak formal. Beliau selalu santun dalam berpenampilan dan berbusana. Sebagai pemimpin beliau mampu mengambil keputusan kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun.

4.      Presiden Ir. H. Joko Widodo

Ir. H. Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 54 tahun) adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. Jokowi pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 sampai dengan 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur. Sebelumnya, dia adalah Wali Kota Surakarta (Solo), sejak 28 Juli 2005 sampai dengan 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.[4] Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi Walikota Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Gaya kepemimpinan Jokowi sebenarnya sangat bagus, yaitu dengan turun kelapangan umtuk melihat langsung permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat. Dengan cara ini permasalahan dapat segera teratasi karena kita dapat menanyakan langsung kepada warga atau masyarakat sekitar apa permasalahan nya. Hal yang paling bagus dengan gaya kempemimpinan Jokowi adalah transparansinya, yaitu mempublikasikan semua informasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu dana/anggaran digunakan untuk apa saja dan dapat meminimalisir terjadinya korupsi. Namun gaya kepemimpinan dengan cara ini bukan tanpa kekurangan, karena wilayah Indonesia sangat luas jadi sangat memakan biaya dan waktu, sehingga pengambilan kebijakan apa yang harus dilakukan menjadi lama, karena harus turun langsung kelapangan.


Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
          Sarwono, sarlito W. (2005). Psikologi Sosial (psikologi kelompok dan psikologi terapan). Jakarta: Balai Pustaka.

 Ganjong, Pemerintahan Daerah Kajian Politik dan Hukum, Bogor: Ghalia Indonesia, 2007,
 james, teori kepemimpinan dalam sadeli, bumi aksara, 2006
Terry Hoyt teori kepemimpinan,  Kartono, 2003

https://books.google.co.id/books?id=w5QUcfaXwkMC&pg=PA47&dq=pengertian+motivasi&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiBluHDzeHPAhUh7IMKHV0tDfQQ6AEIIjAB#v=onepage&q=pengertian%20motivasi&f=false (ebook)

https://books.google.co.id/books?id=g6hxBgAAQBAJ&pg=PA27&dq=pengertian+kekuasaan&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20kekuasaan&f=false (ebook)

Ringkasan teori Kekuasaan,Leadership dan Motivasi Dan Analisis Gaya Kepemimpinan Tokoh-tokoh

Posted by : Unknown on :Sabtu, 15 Oktober 2016 With 0komentar

Tugas softskil Kelompok (1)

| Selasa, 04 Oktober 2016
Baca selengkapnya »


Tanggal posting: Selasa, 04-10-2016
PSI.MANAJEMEN
TUGAS KELOMPOK SOFTSKILL
Disusun Oleh:
-          Assyifa Caesara Viandini (11514752)
-          Elwas Prasetyo (13514540 )
-          Haezah Nur .S (14514666)
-          Marlina Putri Utami (16514416)
-          Rindang Sekar .P (19514428)





FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2014/2015
A.     Psikologi Manajemen
1.      Teori
a.      Definisi Psikologi Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner). Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Kaitannya dengan psikologi: Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
b.      Pengertian Manejemen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran atau orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet,  manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Definisi tentang manajemen menurut ahli, diantaranya:
1.      Prof. Eiji Ogawa
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
2.      Mary Parker Follet
Berpendapat bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan  pekerjaan melalui orang lain.
3.      James A.F. Stoner
Berpendapat manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaan,  pengorganisasian, kepimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
4.      William H. Newman
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
5.      Harold Koontz
Dalam bukunya yang berjudul“The Management Theory Jungle” menganggap  pengertian manajemen adalah seni menyelesaikan suatu pekerjaan melalui dan dengan  beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal yang terorganisir. Harold Koontz & O’Dannel dalam buku yang berjudul“Principles of Management” mengemukan, “Manajemen adalah berhubungan dengan percapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
6.      George R. Terry
Dalam buku yang berjudul“Principles of Management” memberikan definisi:“Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan,  pengorganisasian, penggerakkan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan  baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”. Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain (1994).
7.      H.B. Siswanto
Berpendapat bahwa manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,  pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
8.      Ricky W. Griffin
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan  pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien  berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan  jadwal.
9.      Drs. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
10.  Renville Siagian
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli terlatih serta berpengalaman.
c.       Jenis- Jenis Manajemen
1.      Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagiamana SDM yang terbaik tersebut dapat di pelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah
2.      Manajemen Operasional
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen dengan teknik produksi yang seefesien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.
3.      Manajemen Pemasaran
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen dan bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan. 
4.      Manajemen Keuangan
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan. 
d.      Tujuan Psikologi Manajemen
Ilmu psikologi berpusat pada manusia, dan mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan. Dengan adanya psikologi manajemen, kinerja SDM akan terkontrol dengan baik dan tingkat produktivitas meningkat.
2.      Kasus
Seseorang yang kurang termotivasi saat belajar, dia harus membuat strategi agar cara belajarnya bisa maksimal.
3.      Analisis
Jika cara belajar seseorang tersebut bisa maksimal berarti orang itu bisa mengatur setrategi dan memanajemen hal-hal yang mendukung agar cara belajarnya maksimal.

A.    Organisasi
1.    Teori
a.    Definisi Organisasi
        Organisasi dapat diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu ,yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Menurut Rosenzweig,organisasi dapat dipandang sebagai : (1) Sistem sosial,yaitu orang-orang dalam kelompok,(2) integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama dan (3) orang-orang yang berorientasi dan berpedoman pada tujuan bersama. Sedangkan Allen, berpendapat bahwa organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja , mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dan menetapkan hubungan-hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.
Karakteristik Organisasi (Nicholas Henry, 1988 : 73):
1.      Punya maksud tertentu, dan merupakan kumpulan berbagai manusia
2.      Punya hubungan sekunder (impersonal)
3.      Punya tujuan yang khusus dan terbatas
4.      Punya kegiatan kerjasama pendukung
5.      Terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas
6.      Menghasilkan barang dan jasa untuk lingkungannya dan sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan.
b.   Dimensi Desain Organisasi
Menurut Richard L. Daft (1998:15), dimensi desain organisasi terdiri dari 2 tipe yaitu:
1. Dimensi Struktural, yaitu dimensi yang menggambarkan karakteristik internal dari organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi.
2. Dimensi Kontekstual, yaitu dimensi yang menggambarkan keseluruhan dari suatu organisasi. Dimensi ini memperlihatkan susunan organisasi yang mempengaruhi dan membentuk suatu dimensi struktural organisasi
c. Bentuk Desain Organisasi
Bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan, tingkat sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control yang ada serta komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi (Robbins,2003:136). Bentuk desain organisasi terdiri dari:
a. Organic Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
b. Mostly Organic Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang diterap kan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
c. Mechanistic Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
d. Mostly Mechanistic Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut.
2.  Kasus
Di setiap organisasi pasti ada banyak anggotanya, dari sekian banyak anggota tersebut cara berpikirnya tidak ada yang sama, bagaimana caranya menyatukan berbagai macam pikiran atau pendapat untuk bisa mendapatkan solusi yang baik.
3.  Analisis
Jika berbagai macam pemikiran tersebut dapat disatukan, itulah salah satu tanda organisasi yang baik, yang tidak mudah terpecah, dan selalu mendapatkan hasil musyawarah yang baik

B.     Definisi Komunikasi
1.    Teori
a.    Definisi Komunikasi (Dini)
        Komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Komunikasi juga merupakan penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya biasanya dinamakan komunikasi.
        Dalam kehidupan sehari hari comunication (komunikasi) adalah hal terpenting dalam mempererat tali silahturahmi. Dengan komunikasi juga kita dapat memahami orang lain. Dapat di simpilkan komunikasi adalah suatu interaksi yang saling mempengaruhi satu sama lain secara verbal atau non verbal. Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran” Jadi secara garis besar dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
        Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam prose komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi, komunikator mengirim pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi.
Komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu:
1.    Komunikasi internal.
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder. Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.
2.      Komunikasi vertikal
Komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dan lain-lain kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan dan sebagainya kepada pimpinan. Dan pengertian komunikasi horizontal atau lateral adalah komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah.
  1. Komunikasi eksternal.
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting saja.
Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik:
1.      Komunikasi dari organisasi kepada khalayak.
Komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.
2.      Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.
Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.
2. Kasus
Pada zaman sekarang banyak orang yang sudah mengabaikan komunikasi dengan satu sama lain, itu bisa menyebabkan kesenjangan sosial juga. Bagaimana jika seseorang terus menunduk untuk memandang gadgetnya sementara banyak yang bisa dilakukan dengan orang-orang disekitarnya ?
3. Analisa
Masih jarang orang yang menyadari bahwa kurangnya komuniaksi bisa menyebabkan kita sebgaai anti sosial. Maka dari itu, sedari sekarang cobalah untuk membangun hubungan komunikasi nyata dengan satu sama lain agar hidup kalian lebih nyata pula.
C.    Dimensi Komunikasi
1.    Teori
a.      Dimensi Komunikasi
Dimensi-dimensi komunikasi meliputi dibawah ini :
1.      Isi
Isi adalah apa yang dibicarakan dalam komunikasi antara satu orang dengan orang yang lain atau bahkan lebih.
2.      Kebisingan
Kebisingan adalah tinggi rendahnya suara yaang terdengar dalam melakukan komunikasi.
3.      Jaringan
Jaringan adalah sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringan satelit).
4.      Arah
Komunikasi terdiri dari 2 macam arah yaitu :
1.      komunikasi satu arah adalah hanya ada satu orang berbicara menyampaikan infomasi untuk satu orang atau lebih contohnya promosi produk tertentu atau guru dikelas.
2.      Komunikasi 2 arah adalah adanya interaksi antara satu orang menyampaikan informasi satu orang atau lebih juga ikut berbicara sehingga terciptanya interaksi untuk menyampaikan beberapa informasi.
3.      Pemikiran
Komunikasi sangat penting untuk kepentingan pribadi maupun kelompok, sering sekali terjadi mis komunikasi pada sebuah organisasi. Informasi sendiri didapatkan karena adanya komunikasi. Komunikasi bisa menyatukan atau membuat keintiman antar individu juga dapat memecahkan hubungan yang terjalin antar individu maupun kelompok maka dari itu tidak jarang banyak orang yang keluar dari sebuah organisasi karena masalah komunikasi yang banyak orang sebut sebagai mis komunikasi.
Ketidak jelasan seseorang dalam menyampaikan informasi dapat pula dibilang sebagai kegagalan dalam berkomunikasi.


2. Kasus
Sebuah organisasi osis di sma sedang mengadakan sebuah acara, sie acara tersebut telah menyusun rundown acara yang telah disepakati oleh seluruh panitia. ketika acara berlangsung ternyata salah satu pengisi acara yang telah dijadwalkan hadir, berhalangan hadir karena memiliki satu kendala. Humas yang menerima informasi langsung dari penerima acara lupa untuk laporan kepada sie acara atau time keeper. Ketika waktunya pengisi acara itu tampil harus dicari-cari dulu, baru lah humas ingat bahwa pengisi acara itu berhalangan hadir. Tetapi acara yang berlangsung menjadi berantakan rundown nya.
3.Analisa
Jelaslah dalam contoh kasus bahwa komunikasi sangat penting dalam segala hal karena komunikasi merupakan informasi yang wajib diketahui oleh orang-orang yang berkepentingan terlebih pada sebuah organisasi.
D.    Pengaruh
1.    Teori
a.    Definisi Pengaruh
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Selain menggunakan kekuasaan, ada berbagai cara yang dapat digunakan oleh orang yang berada dalam organisasi untuk mempengaruhi orang lain. Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hughes et all, 2009), yaitu:
1.    Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
2.    Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang menarik tentangnilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan, harapan, dan aspirasinya.
3.     Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencanaatau perubahan yang akan dilaksanakan.
4.    Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan, memberikan pujian, atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu.
5.    Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
6.    Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
7.    Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar orang yang dijadikan target setuju.
8.    Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
9.     Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi. Dalam kenyataan, biasanya orang menggunakan beberapa taktik secara sekaligus. Misalnya seseorang menggunakan Ingratiationdikombinasikan dengan Rational Persuasion dan Exchange atau Personal Appeals.
2.    Kasus
Bagai mana mempengaruhi orang lain ?
Contohnya : Pemasaran berjenjang atau Multi Level Marketing
3.Analisi
     Pemasaran berjenjang atau multi level marketing merupakan sebuah strategi pemasaran. Dalam hal ini di butuhkan cara bagaimana seseorang dapat mempengaruhi orang lain. Dalam multi level marketing telah terjadi taktik mempengaruhi orang lain dengan cara Pertukaran (Exchange), dimana jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
E.      Kuci Perubahan Perilaku
1.    Teori
a.    Definisi Kunci Perubahan Perilaku
Perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme, baik yang dapat diamatasi secara langsung ataupun yang diamati tidak langsung (Notoatmodjo, 2003). Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungan yang terwujud dalam sikap. Dengan kata lain, perilaku merupakan reaksi/respon seseorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar atau dalam dirinya (Azwar, 2003).

Menurut WHO perubahan perilaku dikelompokan menjadi 3:
1.    Perubahan Alamiah (Natural Change), perilaku manusia selalu berubah, dimana sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah.
2.    Perubahan Rencana (Planned Change), perilaku ini terjadi karena memang direncanakan oleh subjek.
3.    Kesediaan Untuk Berubah (Rediness To Change), apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang cepat untuk menerima inovasi atauperubahan tersebut.
2.Kasus
Sesorang yang mengubah perilakunya yang buruk menjadi perilaku yang baik atau sifatnya yang kasar menjadi halus.

3.Analisis
Apabila orang disekitar kita mempunyai perilaku atau sifat tersebut, sangat baik mempunyai keputusan untuk mengubah perilaku atau sifat tersebut. Karena orang lain yang berhubungan dengan orang tersebut akan nyaman untuk berkomunikasi dengan orang tersebut. Juga apabila kita tidak mempunyai perilaku atau sifat tersebut kita akan mempunyai banyak teman dan hubungan orang tersebut dengan orang lain akan baik-baik saja, tidak ada konflik.
F.Bagaimana Cara Mempengaruhi Orang Lain
1.    Teori
a.    Definisi Pengaruh
        Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian kata pengaruh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang”. Pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang” (Depdikbud,2001:845). WJS.Poerwardaminta berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardaminta:731). Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan dampak yang ada.
2.Kasus
Pemimpin mengajak partisipasi pengikut dalam merencanakan sasaran, aktivitas atau perubahan yang untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan pengikut atau pemimpin bersedia memodifikasi usulan untuk menanggapi p0erhatian dan saran dari pengikut.

3.Kasus
maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan dampak yang ada.
G.    Wewenang
1.    Teori
a.    Definisi Wewenang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) mengartikan wewenang adalah hak dan kekuasaan untuk berindak. Sejalan dengan hal itu, wewenang merupakan hak berkuasa yang ditetapkan dalam struktur organisasi sosial guna melaksanakan kebijakan yang diperlukan. Sementara itu Peter M. Blau menjelaskan konsep wewenang yang berkaitan dengan tiga aspek, yaitu: Pertama, konsep wewenang dikaitkan kepada hubungan antara orang-orang dan bukan melambangkan individu. Kedua, wewenang melibatkan pemberlakuan kontrol sosial yang bertumpu pada kerelaan bawahan dengan pengarahan-pengarahan tertentu dari atasan. Ia tidak perlu memaksa atau membujuk bawahan-bawahan dalam rangka mempengaruhi mereka, sebab mereka telah menerima sebagai suatu ketentuan prinsip bahwa beberapa tindakan mereka harus diatur oleh keputusan-keputusannya. Ketiga, wewenang merupakan suatu pola interaksi yang dapat ditinjau dan bukan suatu definisi kedinasan dari hubungan sosial.
Kalau kita cermati kata kunci yang diajukan oleh Peter M. Blau itu ialah adanya wewenang lahir dari hubungan antar personal yang secara bersamaan dihadapkan dengan pengkontrolan dari atasan yang berakibat timbulnya sikap kerelaan bagi si objek, yang dibangun hasil dari pola interaksi. Selanjutnya, wewenang itu ada tiga macam, yaitu:
1.Wewenang kharismatis. Adalah wewenang yang dimiliki oleh seseorang karena kharisma dalam dirinya. Tidak semua orang dengan gampang dapat memperoleh kharisma. Kharisma adalah bawaan sejak lahir yang hanya dimiliki oleh orang tertentu. Pemimpin yang berkharisma dipatuhi oleh pengikutnya karena mereka menaruh kepercayaan terhadap kharisma pemimpin tersebut. Dari situ lahirlah kemampuan untuk membuat orang lain terpesona dan terpengaruh. Intinya kharisma itu seperti magnet. Weber melihat kharisma sebagai pengakuan orang lain atas kualitas istimewa dalam diri seseorang sehingga perintahnya dipatuhi. Lebih tegasnya, pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang mempunyai atau dianugrahi wewenang. Kita bisa lihat di wilayah pedesaan, mungkin di setiap desa acapkali ditemukan orang atau pemimpin yang berkharisma, yang mempunyai pengikut loyalisnya bahkan sampai orang itu meninggal pun pengikutnya tetap ada. Namun kharisma pemimpin itu berlangsung sepanjang ada pengakuan dari pengikutnya dan jika mereka tidak lagi mempercayainya maka kharismanya pun akan hilang.
2.Wewenang tradisional. Tradisional bisa diartikan sebagai sikap yang bertumpu pada norma maupun tradisi (adat) secara turun-temurun, seperti kerajaan. Begitu juga dengan wewenang tradisional, ia bersumber dari tradisi warganya yang berbentuk kerajaan (feodal). Dan wewenang itu melembaga serta diyakini memberi ketentraman bagi warganya.
3.Wewenang rasional/legal. Adalah wewenang yang berlandaskan sistem yang berlaku saat itu. Di masyarakat demokratis kedudukan wewenang berupa sistem birokrasi (hirarkis) dan ditetapkan untuk periode yang terbatas. Intinya wewenang ini diikat oleh aturan yang sah (baca: legal) demi mencegah peluang yang berkuasa mengkorupsi kekuasaannya, serta menjamin kepentingan masyarakat atas kewenangan legal itu.
2. Kasus
Seorang karyawan tidak bisa mengambiltindakan seenaknya karena tidak bisa melangkahi kehendak atasannya, karena atasannya mempunyai wewenang dalam kedudukannya.
3.Analisis
Jika berjalan dengan baik maka karyawan tersebut tidak akan melangkahi kehendak atasannya, berarti wewenang yang dipegang oleh atasan tersebut berhasil tercapai.
















Daftar Pustaka
Nurrobikha, dkk. (2015). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish
West,Richard, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, Jakarta : Salemba Humanika, 2008.




Tugas softskil Kelompok (1)

Posted by : Unknown on :Selasa, 04 Oktober 2016 With 0komentar
Next Prev
▲Top▲