Tugas II Psikoterapi Softskill
Nama Anggota :
Agva Eko (10514523)
Elwas Prasetyo (13514540)
Muhammad Rizky Karim (17514530)
Salman Alfarizi (19514950)
Tanggal Post : 30 April 2017
Mengapa Psikoterapi dalam Psikoanalisis menganalisa Psikopatologis
berdasarkan perkembangan Psikoseksual ?
Apa yang di maksud dengan Psikoterapi ?
Menurut Watson dan Morse (dalam Ariyanto, 2006), psikoterapi sebagai bentuk
khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan terapis dimana pasien
memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun
interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien
meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubah
pikiran, perasaan dan tindakannya.
Salah satu tokoh psikoanalisis adalah Sigmund
Freud (1856-1939). Sigmund Freud memandang psikopatologi sebagai masalah dalam
perkembangan, yaitu terganggunya kepribadian individu pada saat melewati tahap
– tahap psikoseksual. Paradigma psikoanalisis
bisa dikatakan paling populer dalam bidang psikopatologi dan terapi. Sigmund
Freud (1856-1939) yang dianggap sebagai bapak psikoanalisa membagi jiwa ke
dalam tiga bagian prinsipil, yaitu : id, ego, dan superego. Id hadir sejak kelahiran manusia yang
menjadi bagian dari kepribadian yang membangun semua energi yang menggerakkan
jiwa. Id memiliki dua insting, yaitu Eros
dan Thanatos. Eros adalah kekuatan integratif hidup yang disebut libido atau
energi seksual yang bergerak di atas prinsip kesenangan (pleasure principle).
Ketika memasuki usia enam bulan, bagian kedua kepribadian tumbuh dalam diri
manusia yang disebut ego. Tugas
utamanya adalah berhubungan dengan realitas melalui fungsi – fungsi perencanaan
dan membuat keputusan. Jadi, ego bergerak di atas prinsip kenyataan (reality
principle). Bagian ketiga dari kepribadian adalah superego yang membawa standar moral masyarakat. Superego berkembang
melalui resolusi dari konflik oedipal yang secara umum hal ini ekuivalen dengan
apa yang disebut sebagai nurani atau kata hati (conscience). Freud
memandang psikopatologi sebagai masalah dalam perkembangan, yaitu terganggunya
kepribadian individu pada saat melewati tahap – tahap psikoseksual.
Psikopatologi menurut psikoanalisis ada
beberapa jenis yaitu :
a.
Histeria
Histeria merupakan gangguan fisik misalnya
lumpuh, tuli, buta, dst. Yang penyebabnya bukan faktor jasmaniah tetapi faktor
kejiwaan. Menurut Freud hysteria merupakan transformasi dari konflik – konflik
psikis menjadi malfungsi fisik.
b.
Fobia
Fobia adalah ketakutan yang tidak realistis.
Freud memandang gangguan ini sebagai dampak dari kecemasan yang dialihkan, bisa
berupa kecemasan yang berkaitan dengan impuls seksual maupun kecemasan akibat
peristiwa traumatis.
c.
Obsesi – kompulsif
Obsesi adalah ide tertentu yang selalu
melekast pada diri seseorang sedangkan kompulasi adalah dorongan (bersifat
paksaan dari dalam) untuk melakukan tindakan tertentu yang sebenarnya tidak
perlu secara berulang – ulang.
d.
Depresi
Depresi merupakan gangguan jiwa dengan gejala
– gejala perasaan tidak mampu, tidak berguna dan berharga. Menurut Freud,
depresi berakar pada kehilangan cinta berkenaan dengan oedipus complex sehingga
dia marah pada diri sendiri.
e.
Ketergantungan pada alkohol dan obat – obatan
Menurut Freud ketergantungan seseorang pada
alkohol maupun obat – obatan di latar belakangi oleh instink kematian (thanatos) yang ada pada orang yang
bersangkutan.
Referensi :
Ariyanto, M Darojat. (2006).
PSIKOTERAPI DENGAN DOA. Jurnal
Suhuf.
Alwisol. (2005). Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadyah Malang
http://www.psychologymania.net/2010/04/paradigma-dalam-psikopatologi-psikologi.html
