Teori
Kepribadian Sehat
1.
Teori Kepribadian Sehat Menurut
Aliran Humanistik
Abraham Maslow (1908-1970) dapat
dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik. Gerakan ini merasa tidak
puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan
penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya.
Psikologi humanistik mulai di
Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi
Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi Humanistik
mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia.
Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan
oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan
ketidaksadaran.
2.
Teori Kepribadian
Sehat Menurut Alport
Saat ini teori-teori Allport
(tentang kepribadian yang sehat) tetap relevan. Berikut adalah tujuh kriteria
dari Allport tentang sifat-sifat khusus kepribadian yang sehat:
1. Perluasan Perasaan Diri
ketika seseorang menjadi matang, ia mengembangkan
perhatian-perhatian di luar diri. Tidak cukup sekadar berinteraksi dengan
sesuatu atau seseorang di luar diri. Lebih dari itu, ia harus memiliki
partisipasi yang langsung dan penuh, yang oleh Allport disebut
"partisipasi otentik".
2. Relasi Sosial yang Hangat
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan
dengan orang lain, yaitu kapasitas untuk mengembangkan keintiman dan untuk
merasa terharu. Orang yang sehat secara psikologis mampu mengembangkan relasi
intim dengan orangtua, anak, pasangan, dan sahabat. Ini merupakan hasil dari
perasaan perluasan diri dan perasaan identitas diri yang berkembang dengan
baik.
3. Keamanan Emosional
Kualitas utama manusia sehat adalah penerimaan diri. Mereka
menerima semua segi keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan, dengan
tidak menyerah secara pasif terhadap kelemahan tersebut. Selain itu,
kepribadian yang sehat tidak tertawan oleh emosi-emosi mereka, dan tidak
berusaha bersembunyi dari emosi-emosi itu.
4. Persepsi Realistis
Orang-orang sehat memandang dunia secara objektif.
Sebaliknya, orang-orang neurotis kerapkali memahami realitas disesuaikan dengan
keinginan, kebutuhan, dan ketakutan mereka sendiri. Orang sehat tidak meyakini
bahwa orang lain atau situasi yang dihadapi itu jahat atau baik menurut prasangka
pribadi. Mereka memahami realitas sebagaimana adanya.
5. Keterampilan dan Tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya
menenggelamkan diri di dalam pekerjaan tersebut. Kita perlu memiliki
keterampilan yang relevan dengan pekerjaan kita, dan lebih dari itu harus
menggunakan keterampilan itu secara ikhlas dan penuh antusiasme. Komitmen pada
orang sehat atau matang begitu kuat, sehingga sanggup menenggelamkan semua
pertahanan ego.
6. Pemahaman Diri
Memahami diri sendiri merupakan suatu tugas yang sulit. Ini
memerlukan usaha memahami diri sendiri sepanjang kehidupan secara objektif.
Untuk mencapai pemahaman diri yang memadai dituntut pemahaman tentang dirinya
menurut keadaan sesungguhnya
7. Filsafat Hidup
Orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan
rencana jangka panjang. Ia memiliki perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas
untuk bekerja sampai tuntas sebagai batu sendi kehidupannya. Allport menyebut
dorongan-dorongan tersebut sebagai keterarahan (directness).
3.
Teori Kepribadian Sehat Menurut Rogers
Pendapat Rogers : Memahami dan
menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers yang meliputi :
1. Perkembangan kepribadian
“self”
Inti dari teori- teori Rogers yaitu individu memiliki
kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan
menangani masalah- masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang
dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima
istilah self dari pengalaman- pengalaman realita masing- masing individu. Dalam
setiap bertambahnya umur ,anak bisa berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu
bisa memperhatikan perkembangan anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah
yang memelihara dan mendidiknya dan tidak di serahkan kepada baby sister
2. Peranan positive regard dalam
pembentukan kepribadian
individu
Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan,
penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain.
Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2
yaituconditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard
(tak bersyarat). Pribadi yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami
pengharagaan positif tak bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai,
diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan
menerima dengan penuh kepercayaan.
3. Ciri-ciri orang yang berfungsi
sepenuhnya
Menurut pendapat Rogers :
Pertama, orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah
beradaptasi Karena orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat
seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi. Kedua, manusia –manusia masa
depan akan lebih terbuka atas pengalaman - pengalaman mereka, manusia masa
depan akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia,
marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan mereka. Ketiga, dari manusia masa depan
adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang.
4.
Teori
Kepribadian Sehat Menurut Maslow
Maslow berpendapat bahwa seseorang
akan memiliki kepribadian yang sehat, apabila dia telah mampu untuk
mengaktualisasikan dirinya secara penuh (self actualizing person).
Teori Kepribadian Abraham Maslow:
1.
Hirarki Kebutuhan
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi
saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan
ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan
terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan
tersebut. Ia berpendapat bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang
berhirarki, meliputi:
1) Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the
physiological needs)
2) Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the
safety needs / the security needs)
3) Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the
love and belongingness needs)
4) Kebutuhan akan penghargaan diri (the
self-esteem needs)
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (the
self-actualization needs)
2.
Kepribadian Sehat Menurut
MaslowAbraham Maslow mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah Individu yang dapat mengaktualisasikan dirinya. Individu yang sehat adalah individu yang dapat mengaktualisasikan diri dengan baik dan imbang, yang artinya mengaktualisasikan diri secara optimal. Mereka dapat kebutuhan untuk memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki dan mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. Syarat untuk dapat mengaktualisasikan diri sepenuhnya adalah memenuhi hierarki kebutuhan yang diatas.
2.
Perbedaan
“meta needs” dengan “deficiency needs”
Meta needs (meta
kebutuhan) merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana
pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan
tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan alat
untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah objek
tujuan yang sifatnya khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai
kebutuhan-kebutuhan dan untuk memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal,
maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa
kebutuhan yang lebih rendah.
Sedangkan Deficiency needs, suatu
kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi kebutuhannya, kebutuhan
yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan
orang lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah,
keamanan, memiliki dan mencintai serta harga diri. Dan sifat-sifat dari
deficiency needs adalah ketiadaannya menimbulkan penyakit, keberadaannya
mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya menyembuhkan penyakit, dalam situasi
tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang
kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini
dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak aktif, lemah,
atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
- Ciri-ciri “actualized people”
Ciri dari orang yang mampu
meng-aktualisasikan diri (pribadi-pribadi yang sehat) mereka adalah
sebagai berikut :
- Menerima realitas secara tepat
Orang-orang yang sangat sehat mengamati objek-objek dan
orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif, teliti terhadap arang lain,
mampu menemukan dengan cepat penipuan dan ketidakjujuran. Mereka bersandar
semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka sendiri serta tidak terdapat
pandangan-pandangan yang berat sebelah atau prasangka-prasangka.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara intelektual. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat mengamati objek dan orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang dunia hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini dengan nyata, apa adanya dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang kepribadiannya tidak sehat, mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari pandangan mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, tetapi secara kognitif dia salah”.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara intelektual. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat mengamati objek dan orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang dunia hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini dengan nyata, apa adanya dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang kepribadiannya tidak sehat, mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari pandangan mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, tetapi secara kognitif dia salah”.
- Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang
mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan
kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka
tidak terlampau banayk memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat
sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak
merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-haltersebut.
Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan.
Sebaliknya, orang-orang neurotis dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan.
Sebaliknya, orang-orang neurotis dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
- Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian diri
bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura.Kita dapat
mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai
dengan kodrat mereka.Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan
jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting,
maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak
sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari
kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adat-adat
social.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
- Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan
diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq pekerjaan itu tentu saja
cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan;
tentu, sesuatu yang harus mereka lakukan tidak semata-mata suatu pekerjaan
untuk mendapat penghasilan.
Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang,popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling, dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang,popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling, dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
- Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain.
Orang-orang yang
mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan
kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka
dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah
laku dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka
sendiri.Sebaliknya, orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung
pada orang-orang lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan
untuk diri mereka.
- Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social
dan fisik. Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat
otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis
atau kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang
sehat mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu
ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehat
sebagai malapetaka.
- Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu
terulang, dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan
kagum. Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap
hari untuk bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi
senantiasa berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka
alami.
- Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang
mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang
hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang
mendalam.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
- Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat
Pengaktualisasian diri
memiliki perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua
manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah
anggota dari satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan
dengan setiap anggota lain dalam keluarga.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
5.
Teori Kepribadian Sehat Menurut
Fromm
Fromm memberikan suatu gambaran yang
jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai sepenuhnya,
kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati
dunia dan diri secara objektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan
dengan dan berakar didunia, subjek atau pelaku dari diri dan nasib, dan bebas
dari ikatan-ikatan sumbang. Akan tetapi ada salah satu pengertian dimana
kepribadian sehat dan produktif benar-benar menghasilkan sesuatu dan merupakan
hasil yang sangat penting dari individu, yakni diri. Orang-orang sehat
menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi
semua menurut kesanggupan mereka dan memenuhi semua kapasitas mereka.
Fromm melihat kepribadian hanya
sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa
harus didefinisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri
dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana
baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Kerena itu
kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha individu jika
dibandingkan dengan usaha masyarakat. Faktor kuncinya ialah bagaimana suatu
masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu masyarakat tidak sehat atau
sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam
anggota-anggotanya, dan menghalangi pertumbuhan yang terjadi dalam setiap
individu. Suatu masyarakat membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta
satu sama lainnya, menjadi produktif dan kreatif, mempertajam dan memperhalus
tenaga pikiran dan objektifitasnya dan mempermudah timbulnya individu-individu
yang berfungsi sepenuhnya.
SUMBER
- Hall S, C .,& Lindzey, G.
1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Kanisius. Yogyakarta
M.M. Nilam Widyarini, MSi,
- Schultz, D.psikologi pertumbuhan :
model – model kepribadian sehat. Yogyakarta: kanisius, 1991.
- Suryabrata, S.psikologi
kepribadian. Jakarta: kanisius, 1982.
